Sebuah tim terbentuk diawali adanya komunikasi antara satu individu dengan individu lain untuk bersepakat bekerja sama dalam mencapai tujuan yang sama. Pesan yang disampaikan oleh pemberi pesan (komunikator) harus bisa dipahami dengan baik oleh penerima pesan (komunikan) maka akan terwujud persepsi yang sama terhadap pesan tersebut. Tim SRB Parade Kalteng Berbagi terbentuk karena ada komunikasi yang baik antar personil di dalam tim sehingga bisa bekerja sama dengan baik dalam menyiapkan kegiatan webinar. Komunikasi antar personal tim menggunakan media komunikasi personal yaitu aplikasi chatting (whatsapp) sehingga tidak bertemu langsung karena berbeda sekolah dan daerah yang dipisahkan jarak yang cukup jauh. Selain menggunakan whatsapp kordinasi antar tim juga menggunakan aplikasi video conference zoom sehingga pesan yang disampaikan oleh masing-masing personil tim lebih jelas karena selain menggunakan komunikasi verbal juga bisa menggunakan komuikasi non verbal karena mimik wajah dan gaya bicara bisa terlihat dengan jelas.
Komunikasi yang efektif antar
personil tim menciptakan kordinasi yang baik dalam pembagian tugas setiap
personil dalam tim seperti siapa yang mencari peserta, siapa yang membuat
fliyer, siapa yang membuat daftar hadir, siapa yang membuat kuis daring, siapa
yang menjadi moderator dan pemateri, dan terakhir siapa yang memberi hadiah
kepada peserta yang menang kuis. Pembagian peran tersebut bisa terwujud dengan
cepat karena adanya kesamaan tujuan walaupun antar personil tim belum begitu
kenal. Setiap personil tim saling memberikan masukan terhadap peran
masing-masing sehingga bisa terwujud webinar Parade Kalteng Berbagi dalam waktu
cepat.
Sasaran peserta untuk webinar
pertama adalah sekolah masing-masing personil tim, maka setiap personil
berkomunikasi dengan kepala sekolah masing-masing agar bisa mendukung kegiatan
webinar pertama. Komunikasi yang efektif harus memenuhi kaidah REACH (Respect, Empathy, Audible, Clarity dan Humble).
Hasil dari komunikasi yang efektif dengan Kepala Sekolah masing-masing menghasilkan
keputusan untuk memfasilitasi kegiatan webinar pertama bagi guru-gurunya, salah
satunya adalah Kepala SMK Negeri 2 Sampit. Sedangkan webinar kedua tim melobi
Kepala SMK Negeri Cempaga dan Cempaga Hulu, dan webinar ketiga melobi Kepala SMA
Negeri Balai Riam, berikutnya webinar keempat melobi Kepala SMAN 2 Pangkalanbun
dan SMK Negeri 3 Sampit. Setelah itu, webinar kelima melobi Kepala SMK Negeri
Telawang dan terakhir webinar keenam melobi Kabid SD dan SMP Dinas Pendidikan
Kotim. Semua lobi berhasil karena adanya komunikasi yang efektif antara tim
webinar dengan Kepala Sekolah dan Kabid di Dinas Pendidikan tersebut. Keberhasilan lobi ini juga dikarenakan adanya etika dan etiket dalam berkomunikasi sehingga pihak yang dilobi bersedia membantu kegiatan webinar. Demikian
pentingnya teknik komunikasi yang efektif dalam menyukseskan kegiatan webinar
Parade Kalteng Berbagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar